Perumahan dan Permukiman Tradisional Bali

Perumahan Permukiman Tradisional Bali | merupakan suatu tempat kehidupan yang utuh dan bulat yang berpola tradisional yang terdiri dari 3 unsur, yaitu: unsur kahyangan tiga (pura desa), unsur krama desa (warga), dan karang desa (wilayah) dengan latar belakang norma-norma dan nilai-nilai tradisional yang melandasinya.

Perumahan Permukiman Tradisional Bali tersebut pada prnsipnya dilandasi oleh konseps-konsepsi seperti : 
  • Hubungan yang harmonis antara Bhuana Agung dengan Bhuana Alit, 
  • Manik Ring Cucupu, Tri Hita Karana, Tri Angga dalam arstektur yang berdasarkan Hulu-Teben sampai kepada melahirkan tata nilai Sanga Mandala yang memberi arahan tata ruang, baik dalam skala rumah (umah) maupun perumahan (desa). 
Dalam kajian ini, konsep-konsep tersebut dirumuskan ke dalam 4 atribut atau aspek dalam perumahan permukiman tradisional Bali, yaitu: aspek sosial, simbolis, morfologis dan fungsional.

Perumahan Tradisional Bali atau secara tradisional disebut desa adat, merupakan suatu tempat kehidupan yang utuh dan bulat yang terdiri dari 3 unsur, yaitu: unsur kahyangan tiga (pura desa), unsur krama desa (warga), dan karang desa (wilayah) (Sulistyawati, 1985:3).

Sedangkan menurut Gelebet (1986: 48), perumahan atau pemukiman tradisional merupakan tempat tinggal yang berpola tradisional dengan perangkat lingkungan dengan latar belakang norma-norma dan nilai-nilai tradisional.

Perumahan Tradisional Bali yang dilandasi konsepsi seperti; hubungan yang harmonis antara Bhuana Agung dengan Bhuana Alit, Manik Ring Cucupu, Tri Hita Karana, Tri Angga, Hulu-Teben sampai melahirkan tata nilai Sanga Mandala yang memberi arahan tata ruang, baik dalam skala rumah (umah) maupun perumahan (desa). Hasil dari penurunan konsep tata ruang ini sangat beragam, namun Ardi P. Parimin (1986) menyimpulkan adanya 4 atribut dalam perumahan tradisional Bali, yaitu:
  1. Atribut Sosiologi menyangkut sistem kekerabatan masyarakat Bali yang dicirikan dengan adanya sistem desa adat, sistem banjar, sistem subak, sekeha, dadia, dan perbekalan.
  2. Atribut Simbolik berkiatan dengan orientasi perumahan, orientasi sumbu utama desa, orientasi rumah dan halamannya.
  3. Atribut Morpologi menyangkut komponen yang ada dalam suatu perumahan inti (core) dan daerah periphery di luar perumahan, yang masing-masing mempunyai fungsi dan arti pada perumahan tradisional Bali.
  4. Atribut Fungsional menyangkut fungsi perumahan tradisional Bali pada dasarnya berfungsi keagamaan dan fungsi sosial yang dicirikan dengan adanya tiga pura desa tersebut.
***